Rabu, 28 Mei 2008

S o r e I t u

Di ufuk barat matahari telah memerah, mengguratkan suatu keindahan di sudut-sudut langit yang terlihat seakan menyatu dengan bumi. Menebarkan suatu kehangatan di hamparan pasir yang diselingi beberapa pohon dan rumah penduduk. Sementara angin gurun berhembus lembut, suaranya membisikkan pada alam suatu keheningan, mengantarkan senja sore ini bersama awan kelabu yang merayap beriringan.
Di pojok luar kamarku aku duduk sendiri. sambil bertopang dagu kubiarkan mataku menyusuri keagungan pesona seni ini; seni yang tak akan bisa ditiru oleh mahluk sepertiku. Aku tak tau apa yang sedang aku pikirkan. Pikiranku terlanjur menerawang jauh, mengikuti kemana angin berlalu.
Senja sore ini memang sangat indah, hingga pikirku tak mungkin kumelewatkannya. Bagiku, ia seakan seorang dewi yang turun menemani kesendirianku, membelaiku, dan menawan hatiku. Dan masih kuperhatikan gerak alamNya, hingga diriku semakin lebur didalamnya. Tak habis pikir dan tanya, buat apa Tuhan menciptakan ini semua.
"Andai kau disini." tiba-tiba terbersit namanya dalam hati. Burung-burung yang terbang pulang ke tempat mereka belajar mulai mengepakkan sayap-sayapnya, menyeretku kembali pada suatu yang mencoba untuk kusingkirkan. Membuka memori lamaku, tentang seseorang:
"Ida, apa kau masih ingat aku?" sungguh, hatiku luruh setiap kali teringat namanya. Mataku meradang merah, menahan perasaan yang meluap di pelupuknya. Tapi, semuanya telah terjadi dan berlalu, memaksaku harus pergi jauh, hingga dia yang disana tak bisa untuk kusentuh.
Teringat saat aku tanpa sengaja bertemu di pinggir sebuah pantai karang berbatu. Kutanya nama dan siapa dirinya. Sampai akhirnya datang embun pagi yang membuka pintu hati. Sebuah bisikan yang ingin menjadikannya bunga yang selalu mekar, semerbak wanginya di tengah gurun yang telah tersiram oleh air cinta. Hinga suatu hari, timbul rasa ingin mengungkapkan getaran-getaran yang sering menyesakkan dada. Getaran-getaran yang menghampiriku sejak beberapa bulan yang lalu. Ya, setelah perkenalan itu. Sungguh tak bisa untuk ku mengelak , apalagi membunuh lalu menguburnya. Getaran-getaran itu datang begitu saja, membayangi hari-hariku dan merasuk dalam relung jiwa lalu bersatu dengan diriku.
Memang benar apa yang dikatakan orang bahwa cinta itu indah, yang bisa membuat orang gila karna keindahannya. Memberikan surga dengan para bidadari dan dayangnya. Melambungkan khayalan tertinggi menembus batas-batas dunia seperti seorang pecandu yang kehilangan akalnya.
Dan memang kini aku seperti orang gila. Bahkan mungkin benar-benar gila. Entah kemana akalku?!

"He, lo nglamun aja!!" kuingat saat itu tiba-tiba temenku menegur dari belakang, membuatku kaget. Tapi kujawab enteng seolah memang tidak ada yang kupikirkan.
"Nggak ada apa-apa. Lagi suntuk aja nih."
"mikirin dia ya, udah bilang aja lah…" lanjutnya sambil berlalu di hadapanku.

***
Tak terasa waktu terus berputar. Detik berganti menit, jam dan hari pun bersaing menyusul. Satu minggu telah lewat begitu saja. Aku tak ingat apa-apa. Aku yang saat itu sedang berada di kampung hanya mondar-mandir tanpa tau apa yang harus dikerjakan. Aku pusing, Mungkin karena sudah cukup lama mengenal enaknya sesuatu yang bernama JAKARTA, lalu kini harus diam di rumah. Tak ada kerja, teman juga entah kemana. Ditambah lagi dengan udara musim panas yang semakin menggila. Memang sih, beberapa hari terahir ini, langit berhias mendung, awan hitam menggulung-gulung. Tapi tak terlihat tanda akan turunnya hujan yang diharapkan. Seakan alam sedang bermain-main dengan manusia.
Kusaksikan para petani yang telah lelah menunggu tetesan kehidupan mereka dari langit, terdengar hanya menggerutu dan pasrah pada nasib. Tapi selalu saja mereka katakan penuh pengharapan "semoga saja hujan turun", hingga entah karena apa, tiba-tiba Tuhan pun menyuruh sang Malaikat untuk menurunkan butir-butir bening kesejukan dari langit, meski sangkaku itu hanya cukup untuk membersihkan udara yang telah penuh dengan debu kemarau.
Tapi yang kusangka ternyata salah. Mungkin langit sedang bersuka hati, menyaksikan kami memanjatkan beribu terima kasih, pada Tuhannya yang juga Tuhan kami. Maka gerimis pun terasa masih enggan untuk berhenti, bahkan setelah kelompok-kelompok hewan malam mulai berhamburan mencari makan, menggantikan saudara-saudaranya yang harus pulang. Sementara aku selesai sholat maghrib, temanku di Jakarta memberi kabar bahwa keberangkatan ke libya sepuluh hari lagi.
"Waduh, mati aku. Belum siap-siap lagi!!" gumamku kaget. Ya tiga bulan lalu aku memang mendaftar dan alhamdulillah bisa mendapat kesempatan untuk melanjutkan studiku di negeri hijau ini. Tapi meski begitu, toh tak urung kabar yang mendadak ini membuatku deg-degan juga.
Sebenarnya sebelum maghrib tadi aku akan menelpon dia. Aku ingin dia tau isi hatiku. Tak peduli apakah dia memang satu hati atau malah nantinya akan bertepuk sebelah tangan cintaku ini. Semuanya telah kurancang, mulai kalimat apa yang harus kuungkapkan, intonasi suara, sampai kemungkinan jawaban yang akan dia berikan. Tapi Ahh... semua itu kini berantakan. Rancangan tinggal rancangan, yang mengendap dalam lapisan otak dan perasaan, seperti nasib tanah yang kini sedang terbawa aliran air hujan. Oh, Tuhan....
Kembali ku teringat dia, kuarahkan mataku pada selembar foto yang ada diatas meja kecil dari kayu jati yang ada dalam kamarku. Wajahnya meski tidak secantik para bintang di televisi, namun ia bagai bulan purnama yang bersinar melewati dinding-dinding kegelapan malam. Ia terlihat begitu ayu dengan jilbabnya. Matanya yang bening mampu menundukkan tatapan-tatapan mata liar yang ingin menerkamnya. Senyumnya yang lembut nan anggun berkuasa mendamaikan jiwa-jiwa yang mudah terpesona oleh nafsu yang meraja.
Kutarik nafas dalam-dalam, mencoba membuang sesak yang mulai bergemuruh dalam jiwa. Lalu kuhembuskan pelan-pelan. Kurasakan hawa yang mengalir dari paruku melewati tenggorokan dan rongga mulut, menyeret keluar sebagian beban yang menyumbat katub nafasku.
Jendela kamar yang kubiarkan terbuka, membawa belaian-belaian angin sejuk. Udara dalam kamar yang biasanya selalu bikin gerah itu kini digantikan dinginnya gerimis yang sejak sore tak kunjung reda. Suaranya berpadu dengan gemericik air yang jatuh dari atas genting. Mengesankan aku yang sedari tadi dengan pikiran kosong berdiri dekat jendela.
"Mengapa tak kau telpon saja dia?!" Pikirku.
"Dan ungkapkan perasaanmu."
"Ah, itu tidak mungkin." lagi-lagi aku bingung sendiri. Merasa ragu untuk mengatakannya atau tidak. Setelah menerima kabar tadi, aku semakin bimbang. Bagaimana mungkin aku akan mengatakannya, sedang tak lama lagi aku akan meninggalannya. Bayangan jarak yang jauh dan waktu yang lama seakan menjelma menjadi tembok yang menghalangi mulutku untuk berteriak, membuka suara. Kalaupun nanti dia menyambut uluran hatiku, aku pun tak kuasa untuk membuatnya menderita, hanya sekedar menunggu.
"Tapi apa kau pernah berpikir, bagaimana kalau seandainya ia juga suka kamu?! dan selama ini ia telah tersiksa dengan kebisuanmu?!" tanyaku pada diri sendiri.
Aku terdiam. Aku merasa sebagai seorang pengecut, yang telah kalah sebelum berlaga. Aku hanya mampu meratapi ketidakberdayaanku ini, tanpa mampu tuk kepalkan tangan. mungkinkah Aku egois, yang tidak mau tau perasaannya? atau Aku terlalu phobia, Takut dengan kenyataan?
Dan malampun semakin merangkak naik. Tapi gerimis masih saja menemani kebisuanku….

****

"Assalamualaikum.…" suaraku terdengar agak pelan.
"waalaikum salam…. "
"Eh, kakak, kapan datang di Jakarta?" tanyanya kaget sambil diiringi senyum manis. Dia memanggilku kakak karena aku lebih tua dua tahunan dibanding dia. Saat itu ku lihat sinar kegembiraan terpancar dari wajahnya yang agak kecapean.
" Udah dari Kemarin lusa di sini" jawabku singkat.
"Ngomong-ngomong, lagi ngapain kamu Da?"
"Habis Bantu ibu bikin kue" bilangnya.
"wah, kebetulan sekali ya!!"
Sambil mempersilahkanku duduk ia lalu menuju kedalam.
Rumah yang sangat nyaman itu, sepertinya tidak sebanding dengan ukurannya yang menurutku sedehana dan biasa saja. Lantainya yang hanya tertutupi semen selalu bersih dan ramah menyambut setiap kaki yang menginjaknnya. Cahaya yang cukup dan udara yang selalu terganti melalu jendela menghilangkan kepenatanku walau sejenak. Rumahku surgaku. Kata-kata yang tepat untuk istana ini.
Sesaat kemudian Ida membawa keluar segelas air putih, disusul ibunya dari belakang meski saat itu hanya sekedar menyapa.
Menurutku Ibu Ida sangatlah ramah meskipun baru dua kali ini aku berkunjung kerumahnnya. Yang pertama saat aku akan pulang kampung dulu dan yang kedua sekarang ini. Sebenarnya tujuanku datang kerumahnya, disamping silaturrahim, juga ingin bicara dengan seseorang yang telah beberapa bulan menggelisahkan jiwa. Membuat hari-hariku indah dengan kebingungan yang kupendam. Aku ingin dia tau bahwa namanya kini telah terpatri dalam hati. Aku mau dia tau semuanya, meski mungkin nanti harus menelan pahitnya empedu atau petir akan menyambarku. Setelah ngobrol beberapa saat hatikupun mulai bergejolak.
"Ayo, bicaralah…!!" bisikan hatiku merongrongku, membuatku gemetar ragu.
"Eee... Ida, sebenarnya aku kesini mau pamit sama kamu. Mungkin, besok lusa aku akan berangkat ke Libya." suaraku terputus-putus. Dadaku bergetar hebat. Aliran darahku mengalir cepat.
"Ah,… bodohnya aku. Bukan itu yang ingin kukatakan." Kukatai diriku sendiri dalam hati. Seribu makian serasa tak cukup mengganti ketololanku ini.
Terlihat wajahnya sedikit berubah, entahlah aku tak tau pasti sebabnya. tapi aku kira aku salah ngomong, mungkin aku telah menyisipkan suatu kekecewaan dihatinya.
"Ah... aku benar-benar menyesal. Sungguh bodoh aku."
Hening.
"Kak, apa bener mau pergi?!" pertanyaannya terasa berat. sementara itu aku terdiam, sulit rasanya untuk menjawabnya.
"ya, insyaAllah. Do'ain saja biar semuanya baik-baik saja".
"ya, semoga..."
Kami terdiam. Tiba-tiba matanya terlihat agak melebam pucat lalu setitik embun hangat menetes melewati pipinya.
Kini aku seakan tahu dengan yakin bahwa perasaannya sama denganku. Dia ternyata telah menugguku. Menuggu seseorang yang kini menggores perasaannya.
"Ida, maafin aku ya...." sambil kuulurkan selembar tissue berharap ia mengerti semuanya. Sesaat kemudian ia lalu kutinggalkan sendirian, tak ada hadiah untuk kenangan, tak ada harapan yang kujanjikan. Semuanya kupendam, tak tahu apa yang harus kulakukan. Hanya doa dan sebuah buku catatan kugenggamkan ditangannya yang memberanikanku ucapkan perpisahan.
"Ida, maafin aku...." lirih hati mengiringi langkahku.
Hari sabtu malam, aku berangkat bersama temen-temen yang lain, membawa selembar harapan dan segenggam impian baru, meski aku masih terbayangi oleh coretan-coretan kemarin yang buram. Mungkinkah dengan perpisahan ini aku bisa melupakannya....?!

****
Kini aku telah berada di negeri yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya. Tak terkira perasaanku hingga kutulis nyelneh "rasanya nano-nano." Tapi apakah aku telah benar-benar siap menjalani hidupku disini, hidup yang tak hanya sekedar makan tidur dan berleha-leha dengan impian yang muluk-muluk. Hidup yang mengharuskanku mengucurkan keringat bahkan darah. "perubahan" bukankah ini tujuanku kesini?!
Dan hari-hari itu pun telah berlalu bahkan telah genap setahun. Sementara itu, sampai saat ini ternyata aku belum bisa melupakannya. Dan tanpa sadar, ternyata waktu berputar cepat meninggalkanku dibelakang. Sering aku hanya terdiam memandang keluar kamar saat senja mulai menghantarkan matahari sembunyi diujung barat sana. Dan saat itulah, tiap sore kusaksikan sang waktu terbang melambaikan tangannya seraya mengucapkan selamat tinggal padaku.Saat sadar, ku panggil ia untuk kembali. Tapi lidahku telah kaku, pita suaraku terbakar oleh ribuan teriakan tak tentu. Habis sudah semuanya. Yang tersisa hanyalah kekuatan sekedar tuk bersandar menyaksikan rona merah langit yang indah. Menemaniku merajut kenangan dan harapan yang hanya ada dalam khayalku. Dan ketika sampai hari ini, masih saja sore itu melambaikan tangannya, tapi seakan bukan hendak meninggalkanku, namun mengajakku bangun dan berkata "kejarlah aku....”
dan kurasa sore itu begitu indah. (Juni 2007).

Rabu, 21 Mei 2008

Wellcome to Sabrata

Sabtu pagi kemaren, bertepatan tanggal 17 mei 2008, Kulliyah Dakwah Islamiyah (KDI) dalam hal ini BEM-nya, dan lebih khusus lagi amin ijtima'iyah-nya (HUMAS) yang tahun ini di pegang oleh mahasiswa Indonesia, Siddiq Nugraha, mengadakan rihlah (tour wisata) ke daerah Sabrata, sekitar 67km sebelah barat daya Tripoli. rihlah yang tahun ini dibagi menjadi empat rombongan dan dilangsungkan empat kali dalam empat minggu, diawali oleh para mahasiswa tahun tiga dan empat kuliah dan telah dilaksanakan pada minggu sebelumnya. Sedangkan kami yang ditahun satu dan dua kuliah adalah rombongan kedua. Dan minggu depan adalah jatah untuk teman-teman yang ada di ma'had lughoh (sejenis tempat kursus bahasa) dan dirosat (S2). Sedangkan rombongan satunya lagi adalah khusus putri/mahasiswi. Saya kurang tahu kapan waktu pasnya.

Sebenarnya, dalam sejarah, Sabrata merupakan satu dari tiga kota perintis Tripoli. Dua lainnya adalah Oea dan Leptis Magna (orang sini menyebutnya Lubdah). Kota yang tersebut terakhir ini, merupakan kota wisata yang paling terkenal di Libya dan beberapa kali menjadi tujuan rihlah pada tahun-tahun yang lalu. Bahkan organisasi mahasiswa Indonesia (KKMI) disini, juga mengadakan rihlah dua tahun lalu ke sini. (udah bosen kali ke situ mulu?!)
Bertolak dari kampus sekitar pukul setengah sepuluh pagi, kami meluncur menggunakan tiga bis dan tiga mobil. Tidak ada hal yang istimewa dalam perjalanan kami kecuali merasakan nikmatnya jalan-jalan di Libya. Udara yang mulai cukup panas dan bikin gerah tidak membuat para tourist patah semangat, karena angin segar yang masuk melalui jendela mobil terus membuat suasana di dalamnya tetap nyaman. Beberapa teman bahkan masih tetap mengobrol guyon dengan berbagai tema, mulai dari pemandangan di sepanjang jalan, makanan, sampai muqorror dan materi pelajaran yang pada bulan Juni nanti akan diujikan. Tentunya juga dalam beberapa bahasa masing-masing. Ada Arab, Prancis, Urdu, dan tentunya Indonesia. Sempat juga saya lihat beberapa teman yang lain membawa buku tehnik pertukangan untuk tadrib mihni (materi extra kurikuler kulliyah). Katanya sih untuk ujian besok. Untung saya pilih tadrib mihni komputer, jadi saya tidak perlu pusing-pusing dengan tesnya karena masih ada waktu beberapa hari lagi kedepan.
Setelah melewati daerah Zawiyah (separuh perjalanan ke Sabrata), saya lebih banyak memejamkan mata –meski tidak bisa tidur- sambil mendengarkan musik menggunakan pemutar Mp3 yang saya beli setengah tahunan yang lalu di sekitar terminal Suheily, Tripoli. Menikmati lagu-lagu pop keluaran tahun 2006 ke bawah yang tersimpan dalam alat ini, saya merasa sedikit bisa bernostalgia dengan masa lalu saya semasih di Indonesia. Ah... jadi kangen dengan tanah air. Semoga saya bisa mencium wangi tanahnya kembali sebelum dunia belum berakhir seperti judul lagunya Shaden yang saya putar. Ya Tuhan, kabulkan do'aku.... Amin.
Yups... lanjut ke jalan-jalan kita, setelah menikmati sedikit panasnya perjalanan dalam mobil, sampailah kita pada tujuan.
SABRATA!! Wellcome to Sabrata, seakan angin yang sedikit bikin gerah ini menyapa dengan gembira atas kedatangan kami.

Sekitar pukul sebelasan (pagi apa siang ya?!) kami keluar dari dalam mobil. Disini suasananya biasa saja. Cukup sepi. Di halaman sebelum pintu masuk, terlihat hanya ada satu toko kecil yang menjual snack dan beberapa souvenir. Sesaat kami langsung memasuki pintu gerbang dengan hanya berbekal air, karena peraturannya tidak memperbolehkan para pengunjung membawa masuk makanan ataupun tas. Tapi yang namnya manusia, pasti saja ada yang melanggar. Hahaha... akhirnya tidak sedikit pula yang membawa tas kecil serta makanan ringan lainnya, dan penjaganya-pun tidak ada yang menegur mereka.
Sedetik kemudian, kami sudah berpencar berkelompok-kelompok. Ada yang langsung menuju Teater dan ada yang langsung menyusuri di sekitar pantai. Saya dan beberapa teman Indoneisa lain memilih menuju museum terlebih dahulu. Ada dua museum disini, yaitu Punic Museum dan satunya lagi saya lupa namanya. Keduanya tidak terlalu besar dan hanya berisi beberapa peninggalan masa Romawi dulu, seperti patung-patung, ukiran, prasasti, dan beberapa macam kerajinan tanah. Tapi semuanya mempunyai nilai seni yang tinggi.
Setelah puas menjepret beberapa gambar dalam museum, kami melanjutkan langkah ke sebuah bekas komplek bangunan (mungkin kota) yang terdiri dari reruntuhan taman, rumah, tempat pembaptisan, serta pemandian yang dibangun pada masa Romawi dulu. Komplek ini berujung dengan pantai karang yang terlihat sangat indah. Wow, bisa anda bayangkan kan?! Dan disini, di pinggiran pantai ini, bekal air kami mencapai tetes akhir, sementara tenggorokan kami sudah mulai kering dan panas matahari sudah di ubun-ubun. Akhirnya kami menuju reruntuhan gedung bekas tempat pertarungan para gladiator dulu.
Teater namanya. Gedung ini masih bagus dan tampak kokoh menjulang. Di penuhi styile khas arsitektur Romawi, puing gedung ini menyiratkan kemegahan kota ini pada dua puluh abad silam. Untuk beberapa saat kami duduk istirahat disini sampai sekitar jam satu-an untuk kembali lagi ke mobil menuju tujuan kedua, yaitu go to beach of Sabrata.
Setelah sekitar menempuh lima belasan menit, kami berhenti di salah satu sudut pantai Sabrata. Sebenarnya sudut pantai disini yang bisa dikunjungi cukup banyak. Tapi kami harus memilih tentunya. Dan setelah sampai di tempat yang ditentukan, kami langsung turun untuk makan siang bersama. Ehm, nyam,nyam,nyam....!! Masing-masing mengambil satu bungkus, yang terdiri dari dua kibdah (roti gandum berisi hati sapi), sepotong ayam goreng, satu kaleng Pepsi, serta dua buah apel dan pisang. Alhamdulillah, kami ternyata masih bisa makan enak, masih banyak nikmat, karena tentunya banyak orang di luar sana yang kelaparan bahkan mati karenanya.
Kemudian, setelah bersantap ria bersama, kami menuju pantai. Di pinggir jalan terpampang jelas sebuah iklan Billboard tentang rencana pembangunan sebuah kampung wisata di tempat ini. Mungkin beberapa tahun lagi rencana ini akan terwujud. Karena ingin tenang dan tidak repot, akhirnya sebelum nyebur kami sholat terlebih dahulu. Dan setelah itu langsung, ah..... anda bisa tebak sendiri kan?!

Anda tertarik?! Silahkan datang kesini saja!! saya tunggu!!

Tentang Kulliyah Dakwah Islamiyah

International Islamic Call College, Tripoli-Libya (1)

Kulliyah Dakwah Islamiyah (KDI) yang sekarang dipegang oleh Dr. Muhammad Syarif, merupakan salah satu universitas yang bernaung dibawah bendera Jam'iyah ad-Dakwah al-Islamiyah al-Alamiyah (Word Islamic Call Society / WICS) milik al-Qa'id Muammar Qaddafi, pemimpin Libya saat ini. perguruan tinggi yang berpusat di Tripoli-Libya ini didirikan pada tahun 1974 dua tahun setelah berdirinya Jam'iyah tersebut. Saat ini, disamping membuka perguruan tinggi di tanah airnya sendiri, WICS juga mempunyai beberapa cabang di luar negeri beserta perguruan tinginya juga, seperti di Chad, Benin, Senegal (afrika) Syiria, Lebanon (Asia), serta London (Eropa). KDI merupakan salah satu perwujudan dari bidang pendidikan yang digarap oleh lembaga milik Moammar ini disamping bidang sosial-keagamaan lainnya.
tidak seperti universitas atau perguruan tinggi yang lain, KDI diperuntukkan khusus untuk mahasiswa mancanegara/non-Libya. sehingga tidak seorangpun warga Libya sendiri yang kuliah di kampus ini. tercatat mahasiswa/i yang belajar disini berasal dari 80 negara lebih. sebelumnya didominasi oleh mahasiswa dari negara-negara di Afrika, tapi sekarang sudah banyak mahasiswa yang datang dari negara atau benua lain, seperti china, philipina, thailand, pakistan, tajikistan, uzbekistan, bosnia, bahkan Brazil, dan lainnya. mahasiswa indonesia juga sudah terlihat cukup banyak dimana data yang ada sekarang berjumlah sekitar 120-an orang (udah kayak kampung sendiri disini).
mengenai penerimaan mahasiswa baru, pihak kuliyah menjalin kerjasama dengan beberapa negara maupun dengan berbagai ormas dengan melakukan MOU penerimaan mahasiswa. untuk resminya yang saya ketahui mempunyai kerjasama dengan kulliyah adalah NU, Muhammadiyah, dan PERSIS. tapi mungkin sekarang bertambah. dan dulu stiap ormas mempunyai jatah 5 orang. namun dalam kerjasama ini, pihak Jam'iyah juga menunjuk mandub (wakil) yang sekarang dipegang oleh Bapak Junaidi di kantor Muhammadiyah pusat, Jakarta.
sebenarnya pada tahun-tahun sebelunya pihak kuliyah masih membuka penerimaan mahasiswa baru melalui murosalah (korespondensi), tapi mulai tahun kemarin (2007) jalur itu kemudian diserahkan sepenuhnya kepada mandub. jadi tidak ada lagi murosalah, dan kalau ingin ke sini harus mendaftar lewat ormas-ormas tersebut. kuota beasiswa ini setahu saya dibagi maksimal 5 orang per ormas. tapi tergantung juga pada kebijakan yang diberikan oleh pihak kuliyah.
Biasanya, untuk pendaftaran kalau tidak salah mulai dibuka sekitar bulan juni, (sebenarnya saya kurang tahu hal ini karena tidak adanya waktu yang pasti), dan cara mendaftarnya –sekarang ini- minta saja rekomendari dari tokoh masyarakat atau ormas (mis: NU, Muhammadiyah, dan PERSIS) lalu berikan data beserta rekomendasinya ke ormas pusat yang nantinya akan disusul dengan seleksi dan tes di setiap tempat pendaftaran (ditiap ormas). Tapi menurut saya tes ini juga masih kebanyakan hanya sebagai formalitas, karena kebanyakan para pendaftar lebih dulu mendapatkan rekomendasi khusus dari tokoh-tokoh masyarakat, Terutama yang langsung minta rekomendasinya dari tokoh2 ormas pusat. Kemudian dari calon mahasiswa yang masuk ke perwakilan Jam’iyah di indonesia, data2nya kemudian dikirimkan ke pihak kampus pusat, Libya. jadi yang menentukan lulus dan diterimanya adalah pihak kampus Libya.
Mengenai masalah beasiswa dan kuotanya, menurut saya kampus ini merupakan salah satu kampus yang memberi beasiswa total bagi mahasiswanya. Kecuali biaya saat pembuatan paspor, kampus memberi biaya transport kesini atau pulangnya nanti (tiket + visa), asrama, makan, uang saku, buku-buku mata kuliah serta perpanjangan visa dan paspor jika masa berlakunya habis. Tapi mungkin, saat pendaftaran lewat ormas, biasanya akan tetap dimintai uang. ya, anggap saja sebagai balas jasa, dan besarnya tergantung masing2 ormas. Dan juga, perlu diingat, saat ini pihak pemerintah Libya menerapkan ketentuan penerjemahan paspor kedalam bahasa Arab bagi siapapun yang akan memasuki negara ini. Jadi paspor harus diterjemahkan kedalam bahasa Arab ya...!!
Sedang kuotanya, kalau angkatan saya (2006), kuota beasiswa bagi mahasiswa indonesia sebanyak 35 orang, dan tahun kemaren (2007) sebanyak 21 orang. sedankan untuk tahun ini saya belum tahu pastinya berapa.
Kalau semua urusan diatas selesai, dan sudah diterima disini, maka setelah kedatangan kita disini akan diadakan tes kesehatan (check up) sekali lagi dan tes penempatan tingkat atau kelas. Tes yang kedua ini dilakukan setelah tes pertama yaitu tes kesehatan. Jika kita dinyatakan sehat dan bebas dari penyakit menular, seperti: AIDS, paru-paru, dan semacamnya, baru kita melakukan tes kedua. Tapi kalau kita kedapatan benar mempunyai penyakit tersebut, mungkin akan dipulangkan lagi ke negara asal.
Disamping itu, setelah kedatangan kita disini pihak humas kampus akan meminta paspor kita berikut beberapa berkas lain seperti ijasah, dsb, untuk disimpan. Dan sebagai gantinya kita akan menerima kartu mahasiswa yang fungsinya sama sebagai pengganti paspor. Jadi kemana-mana kita hanya membawa kartu ini. Dan bisanya saat mengurusi hal-hal ini, kita akan dibantu oleh KKMI (kesatuan keluarga mahasiswa indonesia) sebagai organisasi resmi mahasiswa indonesia disini. Bahkan juga dari bidang pendidikannya akan membantu juga dalam bimbingan untuk melewati tes diatas. (untuk putri, ada organisasi khusus yaitu JASMINE (apa ya kepanjangannnya...??) yang menginduk pada KKMI).
Untuk tingkatan studi, Disini ada ada dua tingkat selain S2. pertama adalah ma'had (sejenis kelas kursus bahasa) yang terdiri dari tiga kelas/tahun. Daur lughoh (paling bawah, untuk yang masih NOL bahasa arabnya), ma'had satu dan dua. Kebanyakan mahasiswa Indonesia minimalnya masuk ma'had dua. Dan yang kedua adalah kulliyah, yang terdiri dari empat kelas/tahun.
Tentang masalah tes, seperti yang saya tahu dari tahun-tahun kemarin, yang ditanyakan biasanya seputar kebahasaan kita mulai dari kemampuan membaca, menulis, bicara, mufradat (arti kata-kata), serta penguasaan Grammar (nahwu shorof) dan Al-Qur'an. Tapi tidak terlalu banyak kok tesnya. Untuk al-Qur'an ya, minimal siapin juz Amma. Nah kalau kita sudah lumayan OK persiapannya, insyaallah bakal langsung masuk kulliyah, tapi sekali lagi itu tergantung hasil tes kita disini.
Ok lah!! Kayaknya sudah terlalu panjang. Untuk keterangan lainnya seputar KDI, kita sambung nnti ya!!. Bisa juga lihat di www.nulibya.co.nr Tapi yang berminat untuk daftar kesini atau pengen tahu lebih banyak tentang KDI juga seputar proses pendaftarannya bisa langsung menghubungi nomor dibawah ini:
+62-815-1677-376 (Mohammad Sobry/NU)
+62-856-1023-524 (Dawam Sukardi/NU)
+62-818-901-335 (Bpk. Junaidi/Muhammadiyah)
Bagi yang deket dengan kantor Ormas, lebih baik datang saja langsung kesana ya, dari pada habisin banyak pulsa!!

Tentang istilah Adab dan Jahily

Pada tulisan sebelumnya telah dijelaskan secara ringkas seputar Adab Arab atau sastra Arab. Nah selanjutnya akan kita coba melanjutkannya secara lebih luas.
Barangkali hal yang pertama kali dihadapai oleh pengkaji adab Arab (sastra Arab) sebelum Islam adalah mengenai definisi serta maksud dari lafadh adab (أدب) yang kemudian disusul dengan Jahiliy (جاهلي) dimana kata terakhir ini identik dengan masa sebelum kedatangan Islam dan penggunaannya pun telah tersebar luas.

1. Adab (أدب)
Mengenai istilah adab yang digunakan untuk sastra dalam bahasa Indonesia, sudah banyak para pengkaji yang mencoba menganalisanya. beberapa diantaranya, seperti orientalis Itali, Karl Naleno, mengatakan dalam esainya yang pernah diterbitkan pada tahun 1911 adalah: bahwa kata "Adab" yang dalam bahasa Arabnya terdiri dari tiga huruf alif (أ), dal (د), dan Ba' (ب), merupakan derivasi dari kata da-a-ba (دأب) yang digunakan oleh orang-orang Arab sebelum kedatangan Islam dengan arti adat (العادة) atau jalan yang ditempuh (السنة). kata ini tidak terambil dari bentuk singularnya (مفرد) yaitu da-ab (دأب) seperti kebanyakan kata lain yang terwakili oleh bentuk tersebut, melainkan terambil dari bentuk pluralnya (جمع), yaitu: ad-aab (أدآب), yang kemudian hurufnya dibalik karena adanya sebab-sebab tetentu, yang dalam ilmu shorf-nya (grammar Arab) disebut dengan al-qalb al-makaniy atau pergantian tempat huruf, yaitu a-daab (أداب). hal ini sudah menjadi kebiasaan dalam bahas Arab dimana beberapa huruf dalam suatu kata dibalik atau diganti tempatnya, dimana huruf pertama diganti tempatnya dengan huruf sesudahnya dan sebagainya. sebagai perbandingan bagi pembentukan kata a-daab yang aslinya adalah ad-aab, kata bi'-run (بئر) dan ri'mun (رئم) merupakan bentuk singularnya. kemudian bentuk pluralnya adalah ab-aar (أبآر) dan ar-aam (أرآم). kemudian kedua kata ini hurufnya dibalik menjadi aa-baar (آبار) dan aa-raam (آرام). Kemudian setelah pengunaan kata aa-daab ini meluas, kata ini mulai biasa terucap dalam bentuk mufradnya, adab (أدب).
Sedang pengkaji lain seperti Dr. Syauqi Dloif mengatakan bahwa adab (أدب) adalah derivasi dari kata al-Adbu (الأدب) yang berarti undangan jamuan. mereka menyandarkan hal ini pada ucapan Turfah ibn al-Abdu:

نحن في المشتاة ندعو الجفلى # لا ترى الآدب فينا ينتقر[1]
Karena itu maka kata ma'-du-bah (مأدبة) diartikan dengan jamuan atau makanan. Dan dari sini muncul derivasi kata a-da-ba, ya'-du-bu yang berarti membuat makanan atau mengundang jamuan.[2]
Pendapat kedua ini mengatakan bahwa tidak ada bait syi'ir lain selain baitnya Turfah yang menunjukkan bahwa kata tersebut telah berubah maknanya pada masa jahiliyah, dari makna indrawi menjadi makna dzihny (rasio) yang abstrak. selain dalam bait syiir tersebut, kata adab dalam bentuknya yang lain juga terdapat dalam sebuah hadits Nabi yang menunjukkan makna bimbingan akhlak, yaitu:

أدبني ربي فأحسن تأديبي
Sebagaimana juga digunakan oleh seorang penyair mukhadram[3] Sahm ibn Handlolah al-Ghanawy, dalam syairnya:

لا يمنع الناس مني ما اردت # ولا أعطيهم ما أرادوا حسن ذا أدبا[4]
Sedang menurut Dr. Taha Husein, dalam bukunya Fi al-Syi'ir al-jahily, yang diterbikan tahun 1927, menolak kedua pendapat yang telah lalu. dia bilang "kita tidak tahu nash (teks) Arab jahily yang benar-benar pasti yang menggunakan kata al-adab, sebagaimana kita juga tidak menemukannya dalam Al-Qur'an, hadits, dan perkataan khalifah yang digunakan dalam artian yang sekarang ini dikenal".[5] Dia juga memastikan bahwa kata ini tidak diketahui oleh orang Arab kecuali pada masa Bani Umayyah.
Namun jika kita amati dengan cermat berbagai pandangan diatas, mungkin pendapat kedualah yang mendekati kebenaran dimana pendapat ini didukung oleh beberapa nash meskipun nash tersebut tidak memberi kepastian tentang asal-usul kata adab. Beberapa argument diantaranya adalah hadits Nabi itu sendiri, serta syair handholah diatas yang perowinya merupakan orang yang terpercaya, dan tentang populernya kata adab sendiri pada masa umaiyah, yang secara nalar tidak mungkin menjadi sebuah kata popular secara tiba-tiba tanpa proses. Sedang tentang tidak adanya nash yang pasti tersebut tidak bisa serta-merta menunjukkan bahwa kata adab tidak dikenal pada masa sebelum Islam. Karena mungkin nash-nash tersebut hilang sehingga tidak sampai kepada kita. Hal ini seperti di ungkapkan oleh Umru' ibnul Ala' yang mengatakan bahwa: perkataan orang Arab yang sampai kepada kita, itu hanyalah sedikit sekali, karena seandainya banyak, tentu kita akan mendapatkan ilmu dan sya'ir yang sangat banyak.
Terlepas dari perdebatan tentang asal-usulnya, kata Adab telah menjadi kata popular pada masa bani Umaiyah dan menunjukkan dua arti yaitu: pelatihan akhlak dan pengetahuan tentang syi'ir, nasab nenek moyang serta berita masa lalu. Menurut Taha Husein, cakupan makna diatas pada masa Bani Abbas bertambah dengan makna modern yaitu natsr fanny (seni prosa), dan naqd fanny atau kritik sastra.
Dan berkaitan dengan sejarah peradaban, sejak pertengahan abad masehi kata adab mempunyai dua cakupan makna, umum dan khusus. Makna umum memcakup seluruh ilmu pengetahuan serta hasil pemikiran para ulama dan sastrawan tentang berbagai macam tema, entah berupa filsafat, sastra, dan lainnya. Sedang makna khusunya hanya mencakup sastra itu sendiri, tanpa melibatkan ilmu pengetahuan lainnya. Wallahu a'lam bis showab.
(diringkas dari buku dirasat fi adab al-Arab qabla al-Islam, oleh Dr. Utsman Ali).

[1] . Diwan Turfah, tahqiq Ali al-Jundi, Anglo-mesir.
[2] . Lisan al-Arab, baris a-da-ba (أدب).
[3] . Mukhadraom adalah orang yang hidup pada masa sebelum kedatangan Islam dan setelahnya.
[4] . al-Ashr al-Jahily, dar al-ma'arif. Hal.2
[5] . tarikh Adab al-Arab, Jilid1, Hal.21

Kamis, 15 Mei 2008

Dahsyatnya Sakaratul Maut

"Kalau sekiranya kamu dapat melihat malaikat-malaikat mencabut nyawa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka serta berkata, "Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar." (niscaya kamu akan merasa sangat ngeri) "(QS. Al-Anfal {8} : 50).
"Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya (sambil berkata), "Keluarkanlah nyawamu !" Pada hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Alloh (perkataan) yang tidak benar dan kerena kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya". (Qs. Al- An'am : 93).
"Sakitnya sakaratul maut itu, kira-kira tiga ratus kali sakitnya dipukul pedang". (H.R. Ibnu Abu Dunya).
Cara Malaikat Izrail mencabut nyawa tergantung dari amal perbuatan orang yang bersangkutan, bila orang yang akan meninggal dunia itu durhaka kepada Alloh, maka Malaikat Izrail mencabut nyawa secara kasar. Sebaliknya, bila terhadap orang yang soleh, cara mencabutnya dengan lemah lembut dan dengan hati-hati. Namun demikian peristiwa terpisahnya nyawa dengan raga tetap teramat menyakitkan.
Di dalam kisah Nabi Idris a.s, beliau adalah seorang ahli ibadah, kuat mengerjakan sholat sampai puluhan raka'at dalam sehari semalam dan selalu berzikir di dalam kesibukannya sehari-hari. Catatan amal Nabi Idris a.s yang sedemikian banyak, setiap malam naik ke langit. Hal itulah yang sangat menarik perhatian Malaikat Maut, Izrail. Maka bermohonlah ia kepada Alloh Swt agar di perkenankan mengunjungi Nabi Idris a.s. di dunia. Alloh Swt, mengabulkan permohonan Malaikat Izrail, maka turunlah ia ke dunia dengan menjelma sebagai seorang lelaki tampan, dan bertamu kerumah Nabi Idris.
"Assalamu'alaikum, yaa Nabi Alloh". Salam Malaikat Izrail.
"Wa'alaikum salam wa rahmatulloh". Jawab Nabi Idris a.s. Beliau sama sekali tidak mengetahui, bahwa lelaki yang bertamu ke rumahnya itu adalah Malaikat Izrail.
Seperti tamu yang lain, Nabi Idris a.s. melayani Malaikat Izrail, dan ketika tiba saat berbuka puasa, Nabi Idris a.s. mengajaknya makan bersama, namun di tolak oleh Malaikat Izrail. Selesai berbuka puasa, seperti biasanya, Nabi Idris a.s mengkhususkan waktunya "menghadap". Alloh sampai keesokan harinya. Semua itu tidak lepas dari perhatian Malaikat Izrail. Juga ketika Nabi Idris terus-menerus berzikir dalam melakukan kesibukan sehari-harinya, dan hanya berbicara yang baik-baik saja.
Pada suatu hari yang cerah, Nabi Idris a.s mengajak jalan-jalan "tamunya" itu ke sebuah perkebunan di mana pohon-pohonnya sedang berbuah, ranum dan menggiurkan.
"Izinkanlah saya memetik buah-buahan ini untuk kita". pinta Malaikat Izrail (menguji Nabi Idris a.s).
"Subhanalloh, (Maha Suci Alloh)" kata Nabi Idris a.s."Kenapa ?" Malaikat Izrail pura-pura terkejut.
"Buah-buahan ini bukan milik kita". Ungkap Nabi Idris a.s.
Kemudian Beliau berkata: "Semalam anda menolak makanan yang halal, kini anda menginginkan makanan yang haram".
Malaikat Izrail tidak menjawab. Nabi Idris a.s perhatikan wajah tamunya yang tidak merasa bersalah. Diam-diam beliau penasaran tentang tamu yang belum dikenalnya itu. Siapakah gerangan ? pikir Nabi Idris a.s.
"Siapakah engkau sebenarnya ?" tanya Nabi Idris a.s.
"Aku Malaikat Izrail". Jawab Malaikat Izrail.
Nabi Idris a.s terkejut, hampir tak percaya, seketika tubuhnya bergetar tak berdaya."Apakah kedatanganmu untuk mencabut nyawaku ?" selidik Nabi Idris a.s serius.
"Tidak" Senyum Malaikat Izrail penuh hormat."Atas izin Alloh, aku sekedar berziarah kepadamu". Jawab Malaikat Izrail.
Nabi Idris manggut-manggut, beberapa lama kemudian beliau hanya terdiam.
"Aku punya keinginan kepadamu". Tutur Nabi Idris a.s.
"Apa itu ? katakanlah !". Jawab Malaikat Izrail.
"Kumohon engkau bersedia mencabut nyawaku sekarang. Lalu mintalah kepada Alloh SWT untuk menghidupkanku kembali, agar bertambah rasa takutku kepada-Nya dan meningkatkan amal ibadahku". Pinta Nabi Idris a.s.
"Tanpa seizin Alloh, aku tak dapat melakukannya", tolak Malaikat Izrail.
Pada saat itu pula Alloh SWT memerintahkan Malaikat Izrail agar mengabulkan permintaan Nabi Idris a.s. Dengan izin Alloh Malaikat Izrail segera mencabut nyawa Nabi Idris a.s. sesudah itu beliau wafat.
Malaikat Izrail menangis, memohonlah ia kepada Alloh SWT agar menghidupkan Nabi Idris a.s. kembali. Alloh mengabulkan permohonannya. Setelah dikabulkan Allah Nabi Idris a.s. hidup kembali.
"Bagaimanakah rasa mati itu, sahabatku ?" Tanya Malaikat Izrail.
"Seribu kali lebih sakit dari binatang hidup dikuliti". Jawab Nabi Idris a.s.
"Caraku yang lemah lembut itu, baru kulakukan terhadapmu". Kata Malaikat Izrail.
Masya Alloh, lemah-lembutnya Malaikat Maut (Izrail) itu terhadap Nabi Idris a.s. Bagaimanakah jika sakaratul maut itu, datang kepada kita? Siapkah kita untuk menghadapinya?
Ade M Resya W. Milis DT

kenangan sholawat

Matahari mulai meredupkan sinarnya. Mega menyelimuti langit senja. Seorang anak lelaki berjalan ke luar dari rumahnya. Kain sarung dan sebuah peci yang dikenakannya menandakan bahwa dia akan menuju masjid yang tidak jauh dari rumahnya. Sejak dia dikhitan, lingkungan sosialnya bertambah, yaitu masjid. Sebelumnya, dia tidak pernah sekali pun masuk ke dalam masjid, apalagi ikut sholat sebagaimana teman-temannya yang sudah lebih dulu dikhitan.
Sesampainya di masjid, beberapa temannya sudah berada di sana. Ia pun segera duduk bersama teman-temanya membentuk setengah lingkaran di dekat mihrab. Tak lama kemudian seorang pemuda memimpin mereka mengumandangkan sholawat. Gema sholawat dengan lafazh dan irama yang beraneka ragam segera mengisi langit senja melalui pengeras suara masjid. Lelaki kecil dan teman-temannya seolah-olah berusaha untuk mengingatkan kepada para tetangga masjid bahwa waktu sholat maghrib sudah dekat dan mengajak tuk ikut meramaikan masjid dengan sholat berjamaah.
Alunan sholawat yang senantiasa hadir di masjid itu di setiap sore, meninggalkan jejak yang tetap berbekas di sebuah ruangan memori si lelaki kecil. Hingga suatu masa ....
*****
Acara pengajian rutin malam itu sudah dibuka. Namun sang guru yang akan mengisi materi belum juga hadir. Pembawa acara agak sedikit bingung dengan apa dia mengisi waktu kosong tersebut. Dia pun meneliti buku tipis yang dipegangnya sejak awal acara pengajian. Di bagian sampul buku tersebut terdapat dia menemukan sebuah syair sholawat. Sholawat yang dulu sering dia lantunkan bersama teman-teman di sebuah masjid di seberang sana. Dia pun mencoba mengingat bagaimana irama sholawat tersebut dilantunkan dulu.
Tak lama kemudian, dia pun memberanikan diri berbicara kepada pimpinan pengajian dan mengusulkan untuk mengisi waktu kosong dengan membaca sholawat. Pimpinan pengajian pun setuju. Maka mulailah dia melantunkan sholawat tersebut yang kemudian diikuti oleh semua jamaah pengajian.
Tak lama kemudian, sang guru yang dinanti pun hadir dan beberapa waktu berselang beliau segera menyampaikan materi pengajian malam itu.
*****
Setibanya di rumah, si pembawa acara tersebut ditanya oleh ibunya dari mana dia mendapatkan lafazh sholawat tersebut dan cara melagukannya. Dijawab saja langsung, "Lafazhnya ada di buku, sedangkan iramanya sering dilantunkan dulu ketika di masjid."

Di Balik Nikmatnya Kopi

Kenikmatan minum kopi memang tidak bisa dipungkiri oleh siapa saja. Sayang, selain memberi dampak positif, minum kopi ternyata membawa dampak ikutan yang bisa berbahaya. Jadi bagaimana bisa tetap nyeruput kopi namun tetap aman?
Selain teh, kopi merupakan minuman paling dikenal umat manusia. Tak seorang pun tak mengenal kopi. Minuman ini sudah dikenal di mana-mana sejak ratusan tahun lalu. Begitu terkenalnya kopi sampai timbul istilah coffee break atau "rehat kopi" di setiap acara resmi seperti seminar, lokakarya, rapat, dll. Saat itu para tamu atau peserta beristirahat sebentar untuk menikmati kue-kue sambil minum secangkir kopi atau teh. Sementara dalam kehidupan sehari-hari, kopi seringkali dijadikan pendamping sarapan pagi. Sekalipun demikian mungkin jarang kita mengamati apa manfaat atau dampak negatif kopi bagi kesehatan. Paling-paling yang kita tahu setelah minum kopi badan terasa segar dan rasa kantuk hilang.
Baik bagi pecandu narkoba
Menurut analisis kedokteran, dalam kopi terdapat sejenis senyawa kimia xantin. Derivat senyawa ini meliputi kafein, teofilin, dan teobromin. Namun, kopi hanya mengandung kafein. Sedangkan teofilin terdapat dalam teh, sementara teobromin dalam coklat. Kafein ternyata dapat menimbulkan perangsangan terhadap susunan saraf pusat (otak), sistem pernapasan, serta sistem pembuluh darah dan jantung. Sebab itu tidak heran setiap minum kopi dalam jumlah wajar (1 - 3 cangkir), tubuh kita terasa segar, bergairah, daya pikir lebih cepat, tidak mudah lelah atau pun mengantuk. Dampak positif ini menyebabkan orang sulit terlepas dari kebiasaan minum kopi.
Namun, sebenarnya manfaat di atas tidak berlaku bagi seseorang yang pekerjaannya memerlukan ketelitian, kerapian, serta ketepatan menghitung, seperti matematika, menggambar atau melukis. Sebaliknya, minum kopi lebih tepat bagi orang yang belajar ilmu-ilmu sosial atau menghapal. Minumlah sekitar setengah sampai satu jam sebelum aktivitas belajar atau menghapal dimulai. Kafein acap kali juga dijadikan salah satu bahan pelengkap pada obat sakit kepala. Pasalnya, kafein memiliki kemampuan mempersempit pembuluh darah ke otak (vasokonstriksi) sehingga pelebaran pembuluh darah di daerah otak yang merupakan penyebab sakit kepala bisa ditanggulangi. Bahkan, senyawa xantin dalam dosis rendah mampu merangsang susunan saraf yang sedang depresi, misalnya akibat penyalahgunaan narkoba atau kecanduan alkohol. Sehingga muncul pendapat bahwa kafein dapat memperbaiki fungsi mental penderita yang keracunan alkohol. Lebih jauh, kafein ternyata dapat menetralisasi asam lemak dalam darah.
Mengganggu kesuburan
Sayangnya, kebiasaan minum kopi acap kali memunculkan efek "kecanduan" baik secara psikologis maupun fisiologis. Ciri umum ketergantungan kopi antara lain rasa letih atau lelah, tak bersemangat dan mengantuk kalau sehari saja tidak minum kopi. Yang wajar adalah mengonsumsi kopi sebanyak 85 - 200 mg atau 1 - 3 cangkir kopi. Namun, minum kopi di atas 250 mg sekaligus dapat menyebabkan gangguan kesehatan, seperti jantung berdebar, gelisah, insomnia (sulit tidur), gugup, tremor (tangan bergetar), bahkan mual sampai muntah-muntah.
Minum kopi juga berbahaya bagi penderita hipertensi (tekanan darah tinggi) karena senyawa kafein bisa menyebabkan tekanan darah meningkat tajam. Selain itu, kopi juga bisa meningkatkan aliran darah ke ginjal dengan akibat produksi urin bertambah. Jadi, jangan heran kalau tak lama sehabis mengkonsumsi kopi kandung kencing cepat penuh. Minum kopi terlalu banyak bisa pula mengurangi kesuburan wanita, apalagi kalau dikombinasikan dengan alkohol. Bagi wanita usia menopause, minum kopi dalam jumlah banyak bisa menambah risiko kekeroposan tulang (osteoporosis). Pada dosis sedang, kafein menaikkan produksi asam lambung yang berlangsung lama, sehingga dapat memperbesar risiko penyakit lambung, tukak lambung, atau tukak usus halus. Jadi para penderita kelemahan lambung hendaknya menghindari konsumsi kopi.
Cara pengolahan dan penyeduan kopi pun memberi andil terhadap dampak yang ditimbulkannya. Bentuk pengolahan dan penyeduhan kopi tubruk misalnya. Kopi tubruk pada umumnya lebih keras karena bubuk kopi dalam cangkir atau gelas langsung diseduh air mendidih. Lagipula kopi tubruk pada umumnya menggunakan kopi lebih kasar, dipadu dengan gula batu. Dengan sendirinya akan lebih banyak ampas bubuk kopi yang masuk ke tubuh kita dibandingkan dengan kopi yang diseduh dalam teko. Maka dapat dipahami bila efek sampingan kopi tubruk lebih tinggi dibandingkan dengan secangkir kopi yang sudah "tersaring" ampas kopinya.
Penyakit jantung dan arteriosklerosis
Masalah dampak kopi kasar atau tidak disaring (unfiltered) ini dipelajari oleh sejumlah peneliti di Belanda. Mereka mengamati tingginya kadar homosistein dalam darah pecandu kopi. Homosistein merupakan substansi yang terbentuk dari metionin, yakni suatu asam amino esensial yang terbentuk pada saat tubuh mengeluarkan protein. Padahal peningkatan homosistein berhubungan erat dengan risiko penyakit jantung.
Meski belum jelas bagaimana persisnya asam amino esensial mengganggu jantung, sudah terbukti bahwa zat tersebut acap kali menyebabkan timbulnya luka di berbagai lapisan dalam pembuluh darah arteri dan selanjutnya menjadi tempat menumpuknya asam lemak dan kalsium. Timbunan ini bisa mengakibatkan pengerasan dinding pembuluh darah arteri (arteriosklerosis).
Di sisi lain, menurut Dr. Elvina Karyadi, ahli gizi, homosistein dibutuhkan tubuh untuk berbagai reaksi biokimia, terutama dalam proses perubahan metionin menjadi sistationin dan berperan dalam membentuk propionil-koA (substansi yang beperan dalam metabolisme lemak dan karbohidrat), asalkan kadarnya tidak tinggi. Kadar normalnya, 7 - 22 ug mol/L.
Seorang peneliti Belanda menambahkan, dua minggu setelah setiap hari minum enam cangkir kopi, konsentrasi homosistein seseorang naik 10% dari angka normal. Begitu juga kadar kolesterol dan trigliserida. Namun, kenaikan ini tidak permanen. Bila kopi dihentikan dan keadaan tubuh sehat, kelebihan homosistein dapat secara alami normal kembali. Selain dengan mengurangi kafein, kenaikan kadar homosistein dapat pula dicegah dengan mengurangi konsumsi protein hewani yang banyak mengandung metionin.Bila dalam sehari minum 1,360 g kopi kasar (sekitar 6 - 7 cangkir), diperkirakan risiko untuk terkena serangan jantung atau stroke naik 10%. Selain itu kadar vitamin B6 bisa berkurang sampai 21%.
Atas dasar itu alangkah baiknya tidak minum kopi, khususnya bagi mereka yang berisiko tinggi penyakit jantung. Kalau pun harus minum kopi, untuk kita sebaiknya hanya 1 - 3 cangkir sehari (standar untuk orang Eropa 3 - 5 cangkir). Itu pun tidak pada saat menjelang tidur. Kopi bisa digantikan segelas air jeruk, sayuran hijau, disertai konsumsi vitamin B6 dan B12. Jenis-jenis makanan dan minuman ini tidak mengandung seng dan kafein tapi tinggi mineral, vitamin serta asam folat. Padahal vitamin B6, B12, dan asam folat sangat berperan dalam menurunkan kadar homosistein dalam tubuh, sehingga penyakit jantung koroner pun bisa dihindari.
Sumber : Inti sari

Muqoddimah

Ilmu balaghah sebenarnya merupakan salah satu bagian dari apa yang disebut dengan Ilmu al-Arabiyah (ilmu-ilmu bahasa Arab) disamping grammer Arab yaitu Nahwu dan Shorof. Namun seiring waktu, ilmu-ilmu tersebut menemukan kharakteristiknya masing-masing sehingga akhirnya berdiri sendiri dan mempunyai pembahasan yang tersendiri pula, terpisah satu sama lain.

Dan ilmu balaghah pun tidak luput dari hal tersebut. Bahkan dalam satu paket inipun, balaghah masih juga terbagi-bagi menjadi tiga bagian ilmu yang mempunyai wilayah masing-masing. Menurut para ulama, ilmu balaghah terdiri dari tiga ilmu, yaitu: ilmu al-ma'ani, ilmu al-bayan, dan ilmu al-badi'. Ilmu a-ma'ani membahas tentang kesesuaian suatu perkataan dengan kebutuhan audiens dan tema pembicaraan. Dan pembahasannya meliputi al-khobar wal insya', al-musnad wal musnad ilaih, al-fashl wal washl, serta al-ijaz, al-ithnab dan al-qoshr.

Kemudian ilmu al-bayan pembahasannya adalah tentang tata cara bagaimana menjelaskan suatu makna atau ide dengan beberapa kata dan ungkapan yang berbeda. Dan topic dari ilmu ini adalah al-tasybih, al-isti'arah, al-majaz, dan al-kinayah. Yang terakhir dari bagian ilmu balaghah adalah ilmu badi', dimana ilmu ini sangat erat hubungannya dengan nada, irama, serta kesinkronan antara suatu lafadh dengan maknanya, dalam merangkai suatu karya sastra. Topic ilmu ini adalah al-thibaq, al-muqobalah, al-syaja', dan al-jinas.
Dan untuk mengetahui istilah-istilah ini lebih lanjut lihat pembahasan berikutnya dan sebagai pembukanya akan diawalai dengan ilmu al-ma'ani. (see ya....).

Tiga Langkah Membuat Blog di Blogger.com/Blogspot.com

Bagi kita yang ingin membuat sebuah blog di blogger.com, domain ini telah menyediakan tiga langkah mudah dan instant dalam pembuatannya yaitu melaui Create a blog in 3 easy step.
1. Create an account (mendaftarkan diri)
2. Name your Blog (memberikan nama blog, misalnya blogku, iblog, dsb)
3. Choose a template ( memilih template atau tampilan grafis yang telah disediakan oleh blogger).


OK, mari kita mulai langkah pertama!!.

1. masuk dulu ke: http://www.blogger.com/ setelah keluar halaman pertama kita bisa langsung mengklik button berwarna oranye yang bertuliskan Create Your Blog Now dan selanjutnya kita akan masuk ke langkah pertama. Yaitu create an account.

Disini kita diminta untuk memilih atau mengisi form yang diminta Blogger.com yaitu:

- username alias e-mail kita di lajur e-mail address
- password (sebaiknya yang mudah kita ingat) di lajur enter a password
- masukkan kembali password kita di lajur reenter password
- pilihlah nama blog yang ingin kita tampilkandi lajur display name.
- tulis ulang huruf yang yang ada di lajur word verification (sesuaikan antara huruf kecil dan capital).
- check kotak kecil di lajur acceptance of terms kemudian klik continue.

2. setelah tahapan pertama selesai, kita lanjutkan dengan menamai blog kita, yaitu: name your blog.
- tulis nama atau judul blog yang kita inginkan (sebaiknya menarik dan gampang diingat) di lajur title blog. Misalnya: my blog, diaryku, blog lucu, dsb.
- pilih alamat blog kita (URL) di lajur blog addres, yang menarik dan mudah diingat juga. Misalnya: myblog.blogspot.com, diaryku.blogspot.com dll… ingat jangan memberi spasi pada nama alamat ini. Kalau nama yang kita pilih telah ada yang memakainya, kita akan diberi peringatan dan nama tersebut harus diganti yang lain. Atau klik availability addres name untuk mengetahui hal ini.
- dibawahnya ada link advanced blog bagi yang punya hosting sendiri, jadi nanti alamat blognya tanpa memakai embel-embel blogspot.com. tapi kalau kita ingin memakai hosting gratisan blogger, abaikan saja link ini dan langsung klik ikon continue.
3. memilih pola /tampilan desain grafis blog kita atau choose a template merupakan tahapan terakhir dalam membuat sebuah blog. Di blogger.com telah disediakan beberapa template gratis yang sudah cukup menarik dan variatif. Kita tinggal memilih sesuai selera dan bisa kita ganti atau mengubahnya sewaktu-waktu. Kita juga bisa mendapatkan template yang lain di http://www.blogger.template.com/.
4. Setelah selesai semuanya, klik continue dan akan muncul tulisan your blog hass been created.

OK, selamat!!. Kamu sudah punya sebuah blog dan sudah bisa dipakai. Jika kamu ingin segera posting atau memakainya klik start posting. Dan kalau kita sudah masuk ke blog kita, kita bisa menulis posting, mengubah setting tampilan, password, bahasa pengantar, profile dst. Nah… gampang kan?!